· agama · 2 min read
Siapa Uwais al-Qarni?
Uwais al-Qarni berasal dari kaum Qaran, termasuk dari kabilah Yaman Bani Murad.
Siapakah Uwais al Qarni atau Uwais Al Qarani?
Uwais termasuk dalam golongan tabi’in yang istimewa. Ini berdasarkan pada nas yang datang dari Umar al-Khattab R.A, di mana Rasulullah SAW bersabda:
Semua riwayat tentang Uwais al-Qarani menunjukkan satu tema yang sama, yaitu dia adalah contoh teladan dalam ketaqwaan dan ketakwaan di kalangan umat Islam. Namanya juga tercatat sebagai salah satu dari delapan tabi’in yang sangat beribadah.
Imam al-Zahabi menyebutkan: “Uwais al-Qarani adalah contoh ketakwaan, pemimpin di antara para tabi’in pada zamannya, termasuk di antara wali-wali Allah yang saleh dan hamba-hambaNya yang ikhlas.”
Uwais tidak mendapat kesempatan untuk menziarahi Nabi SAW di Madinah karena dia memilih untuk menjaga dan melayani ibunya yang sudah tua.
Dalam satu riwayat di dalam Sahih Muslim, dicatatkan berkenaan kisah pertemuan Saidina ‘Umar al-Khattab R.A dengan beliau. Riwayat tersebut adalah daripada Usair bin Jabir, katanya: ‘Umar bin al-Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, beliau bertanya, “Apakah dalam kalangan kamu ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sehinggalah ‘Umar menemui ‘Uwais lalu bertanya, “Benarkah engkau adalah Uwais bin ‘Amir?” Uwais menjawab, “Ya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murad, dari Qaran?” Uwais menjawab, “Ya.”
Umar bertanya lagi, “Benarkah engkau dahulu menghidap penyakit kulit, kemudian sembuh kecuali sebesar satu dirham.” Uwais menjawab, “Ya.” Umar bertanya lagi, “Benarkah engkau memiliki seorang ibu?” Uwais menjawab, “Ya.” Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Maksudnya: “Nanti akan datang kepada kamu seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Dia berasal dari Murad, dari Qaran. Dia menghidap penyakit kulit, kemudian dia sembuh daripadanya kecuali sebesar satu dirham. Dia memiliki seorang ibu dan sangat berbakti kepadanya. Sekiranya dia bersumpah kepada Allah, maka akan diperkenankan yang dia pinta. Jika kamu mampu agar dia memohon pada Allah keampunan bagimu, maka lakukanlah.” (Muslim 2542)
Diketahui bahwa setelah kembali dari perjalanannya ke Madinah, Uwais datang ke Kufah dan menetap di sana.
Uwais al-Qarani gugur sebagai syahid pada tahun ke-37 H, pada usia 67 tahun, dalam Pertempuran Siffin.